SISTEM TANAM PAKSA DI INDONESIA

SISTEM TANAM PAKSA

Pelaksanaan tanam paksa di Jawa berlangsung lebih kurang selama 40 tahun dan memberikan hasil yang baik bagi pemerintah kolonial sehingga dapat membangun di segala bidang. Sedangkan bagi penduduk di Jawa khususnya, memberikan pula dampak dalam bidang sosial maupun ekonomi, antara lain:

Dampak Sosial

  1. Dalam bidang pertanian, khususnya dalam  struktur agraris  tidak mengakibatkan adanya perbedaan antara  majikan dan petani kecil penggarap sebagai budak,  melainkan terjadinya  homogenitas sosial dan ekonomi yang berprinsip pada pemerataan dalam pembagian tanah.
  2. Ikatan antara penduduk dan desanya semakin kuat hal ini malahan menghambat perkembangan desa itu sendiri. Mengapa terjadi hal demikian? Karena penduduk lebih senang tinggal di desanya, mengakibatkan terjadinya keterbelakangan dan kurangnya wawasan untuk perkembangan  kehidupan penduduknya.

Dampak ekonomi:

  1. Dengan adanya tanam paksa tersebut menyebabkan  pekerja mengenal  sistem upah yang sebelumnya tidak dikenal oleh penduduk, mereka lebih mengutamakan sistem kerjasama dan gotongroyong terutama  tampak di kota-kota pelabuhan maupun di pabrik-pabrik gula.
  2. Dalam pelaksanaan tanam paksa, penduduk desa diharuskan menyerahkan sebagian tanah pertaniannya untuk ditanami tanaman eksport, sehingga banyak terjadi sewa menyewa tanah milik penduduk dengan pemerintah kolonial secara paksa. Dengan demikian hasil produksi tanaman eksport bertambah,mengakibatkan perkebunan-perkebunan swasta tergiur untuk ikut menguasai pertanian di Indonesia di kemudian hari.

Akibat lain dari adanya tanam paksa ini adalah timbulnya “kerja rodi” yaitu suatu kerja paksa bagi penduduk tanpa diberi upah yang layak, menyebabkan bertambahnya kesengsaraan bagi pekerja. Kerja rodi oleh pemerintah kolonial berupa pembangunan-pembangunan seperti; jalan-jalan raya, jembatan, waduk, rumah-rumah pesanggrahan untuk pegawai pemerintah kolonial, dan benteng-benteng untuk tentara kolonial. Di samping itu, penduduk desa se tempat diwajibkan memelihara dan mengurus gedung-gedung pemerintah, mengangkut surat-surat, barang-barang dan sebagainya. Dengan demikian penduduk dikerahkan melakukan berbagai macam pekerjaan untuk kepentingan pribadi pegawai-pegawai kolonial dan kepala-kepala desa itu sendiri.

Dampak lain dari tanam paksa tersebut yaitu secara tidak sengaja juga membantu kemajuan bagi bangsa Indonesia, dalam hal mempersiapkan modernisasi dan membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan partikelir bagi bangsa Indonesia sendiri.

Untuk itu pemerintahan kerajaan belanda mengangkat Van den bosch sebagai gubernur Jenderal di Indonesia, dengan tugas pokok mengusahakan semaksimal mungkin untuk diperas untuk Negara kosong dan mengisi kas Negara yaitu dengan system tanam paksa  ( Cultuur stelsel ). Inti dari tanam paksa adalah rakyat harus membayar harus membayar pajak dengan hasil tanaman ekspor seperti : tebu, kopi, tembakau, nila dan sebgainya.

Peraturan tanam paksa :

  1. Penduduk desa wajib menanam tanaman yang laku di pasaran eropa dan 1/5 bagian tanah / lebih.
  2. Tanah yang digunakan itu dibebaskan dari pajak.
  3. Wajib tanam paksa dapat diganti dengan penyerahan tenaga menanam tanaman paksa tidak memiliki sawah.
  4. Tenaga danaktu yang dipergunakan untuk menanam tanaman paksa tidak boleh melebihi  tenaga dan waktu untuk mengerjakan tanaman padi/tanahnya sendiri.
  5. Hasil tanaman harus diserahkan kepada pemerintah belanda dan jika harga yang ditaksir melebihi pajak,maka kelebihan itu akan dikembalikan kepada rakyat.
  6. Kegagalan panen ditanggung pemerintah, jika bukan karena kesalahan rakyat atau disebabkan kurang rajin dalam mengerjakannya.
  7. Penggarapan tanah di bawah pengawasan langsung penguasa pribumi.

Pelaksanaan system tanam paksa ini sangat besar artinya bagu belanda karena dapat mengbalikan kejayaan dan menutup kas yang kosong. Namu bagi Indonesia justru menjadikan rakyat ,menderita akhirnya membawa kematian.(daerah yang paling menderita Demak, Grobogan, Cirebon). Pelaksanaan tanam paksa menimbulkan reaksi baik dari orang belanda sendiri maupun dari rakyat kecil yang langsung mengalaminya.

Reaksi kaum kapitalis humanis belanda :

Dua orang belanda yang menentang tanam paksa adalah Edward Douwes Dekker dan Baron Van Hoevel. Mereka menantanag berdasarkan  pada prinsip etika dan perikemanusiaan. Douwes Dekker dengan nama samarannya Murtatuli menulis buku yang berjudul Mac Havelaar yang isinya protes keras agar tanam paksa dihapus dan sebagai penggantinya dilaksanakan olitik etis.

Dampak Tanam Paksa bagi Belanda:
a. Kas belanda yang semula kosong dapat dipenuhi
b. Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja
c. Belanda tidak mengalami kesulitan keuangan lagi dan mampu melunasi          utang-utang Indonesia.
d. Menjadikan Amsterdam sebagai pusat perdagangan hasil tanaman    tropis.
Dampak tanam paksa bagi Indonesia
a. Menyebabkan tekanan fisik maupun mental yang berkepanjangan bagi rakyat Indonesia
b. Jumlah penduduk di Pulau jawa menurun drastic dikarenakan banyaknya kelaparan dan kematian karena system tanam paksa ini
c. Pertanian terutama hasil padi mengalami banyak kegagalan.
Akhirsistemtanampaksa
Dikarenakan banyaknya protes dan reaksi atas pelaksanaan sistem tanam paksa yang tidak berprikemanusiaan tidak hanya di Negara Indonesia namun di negeri Belanda, maka sistem tanam paksa dihapuskan dan digantikan oleh politik liberal colonial.
Dampak positif bagi Indonesia :

ü  membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan partikelir bagi bangsa Indonesia sendiri

  •   Misalnya harga yang di taksir melebihi pajak maka akan di kembalikan kepada rakyat Indonesia

ü  Dengan demikian hasil produksi tanaman eksport bertambah,mengakibatkan perkebunan-perkebunan swasta tergiur untuk ikut menguasai pertanian di Indonesia di kemudian hari.

  • tidak mengakibatkan adanya perbedaan antara  majikan dan petani kecil penggarap sebagai budak,  melainkan terjadinya  homogenitas sosial dan ekonomi yang berprinsip pada pemerataan dalam pembagian tanah.

Dampak negative bagi Indonesia :

Penduduk harus memberikan semua hasil pribuminya sebagian untuk diberikan kepada pemerintah belanda

Sangat merugikan bagi rakyat Indonesia,karena banyak sekali penduduk yang kekurangan pangan untuk kehidupan sehari hari

Dengan adanya sistem tanam paksa meresahkan sekali bagi rakyat Indonesia,karena warga Indonesia menjadi miskin kekayaan alamnya dan orang-orangnya menjadi budak orang belanda dan tanpa dijatahi upah untuk hasil kerja kepada belanda,tetapi tidak diberi

  •       Negara Indonesia diperas oleh pemerintahan belanda,supaya menutupi kekosongan di bagian yang belum lengkap dalam hasil kekayaan alam dan hutang.

Tinggalkan komentar